Sabtu, 26 April 2014

Kamis, 24 April 2014

STANDAR KOMPETENSI    :   Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
KOMPETENSI DASAR    :   Mengidentifikasi proses komunikasi
MATERI PEMBEAJARAN  
    Dasar-dasar komunikasi
     Lambang Komunikasi
    Teknik  Berbicara





DASAR-DASAR KOMUNIKASI







A.    Pengertian Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Balai Pustaka, 2002, Komunikasi adalah:
a.    Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, hubungan, kontak.
b.    Perhubungan
Komunikasi menurut beberapa pakar:
1.    Everett M. Rogers (1955)
Komunikasi ialah proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirim sari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah perilakunya.

2.    Edward Depari (1990)
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
B.    Komponen Komunikasi
a.    Komunikator atau pengirim pesan
Komunikator ialah individu atau orang yang mengirim pesan. Seorang komunikator menciptakan pesan, untuk selanjutnya mengirimkan dengan saluran tertentu kepada orang atau pihak lain.

b.    Pesan atau Informasi
Pesan atau informasi, ada pula yang menyebut sebagai gagasan, ide, simbol, stimuli, maupun message, pada hakekatnya merupan sebuah komponen yang menjadi isi komunikasi. Pesan adalah informasi yang diciptakan komunikator dan akan dikirimkan kepada komunikan. Pesan lisan berupa percakapan, baik percakapan secara langsng maupun tidak langsung. Pesan non verbal ialah pesan isyarat, berupa isyarat gerak badan, ekspresi wajah, nada suara dll.

c.    Media atau Saluran
Media ialah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Beberapa macam media, meliputi media cetak, audio, audio visual.

d.    Komunikan atau penerima
Komunikan sering juga disebut receiver, audience, sasaran. Komunikan adalah pihak penerima pesan. Tugas seorang komunikan ialah menerima pesan, dan menganalisis atau menafsirkan, sehingga dapat memahami makna pesan tersebut.

e.    Umpan balik atau feedback
Respon atau tanggpan dari seorang komunikan setelah mendapatkan terpaan pesan. Pesan yang diterima, dianalisis, ditafsirkan, oleh komunikan tentu akan mendorong komunikan itu untuk bereaksi.

f.    Gangguan atau noise
Gangguan komunikasi sering kali terjadi, baik gangguan yang bersifat teknis maupun semantis. 
C.    Bentuk Komunikasi

a)    Komunikasi intrapersona ( intrapersonal comunication)

Ialah proses komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri. Misal berpikir untuk memecahkan masalah pribadi,
b)    Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication)
Ialah komunikasi antara seorang dengan orang lain, bisa berlangsung tatap muka maupun dengan bantuan media.

c)    Komunikasi kelompok (group commnication)
Ialah proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok.

d)    Komunikasi massa (mass comunication)

Komunikasi yang melibatkan banyak orang. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa tetapi sebagian ahli lain berpendapat  bahwa komunikasi melalui media massa tidak harus menggunakan media massa.

D.    Sifat Kmunikasi

a.    Komunikasi tatap muka (face to face communication). Pihak-pihak yang berkomunikasi saling bertemu.
b.    Komunikasi bermedia (mediated commnication). Komunikasi mengunakan media, seperti telepon, surat, radio, dll.
c.    Komunikasi verbal . Komunikasi  dengan pesan yang dikirim berupa bentuk ungkapan, baik secara lisan maupun tulisan.
d.    Komunikasi non verbal. Komunikasi dengan pesan yang dikirim berupa non verbal atau bahasa isyarat,baik badaniyah (gestural) maupun isyarat gambar (pictoral).

E.    Teknik Komunikasi
a)    Komunikasi informatif, ialah teknik komunikasi dengan menyampaikan pesan secara berulang-ulang untuk memberikan informasi pada komunikan.
b)    Komunikasi persuasif, ialah komunikasi yang dilakukan dengan cara halus dan membujuk komunikan.
c)    Komunikasi instruktif/koersif, teknik komunikasi dengan  pemberlakuan pemaksaan dan sanksi dari komunikator pada komunikan.
d)    Hubungan manusiawi, ialah komunikasi yang memperhatikan nilai-nilai etis untuk menciptakan suasana atau komunikasi yang manusiawi.


Untuk melihat PPT

Download di sini





STANDAR KOMPETENSI    :   Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
KOMPETENSI DASAR    :   Mengidentifikasi proses komunikasi
MATERI PEMBEAJARAN 

TEKNIK BERBICARA



A.     Teknik berbicara dan bertaya efektif

Untuk dapat melaksanakan berbicara secara aktif dan efektif, kita memerlukan prinsip-prinsip teknik berbicara. Yang dimaksud dengan efektif itu adalah berbicara secara menarik dan jelas sehingga dapat dimengerti dan mencapai tujuan yang diharapkan di dalam berkomunikasi.
Teknik berbicara di dalam komunikasi secara aktif dan efektif, sebagai berikut:
a.    Memiliki pokok persoalan untuk dibicarakan
b.    Berbicara diiringi dengan bantuan gerak gerik
c.    Menyesuaikan situasi dengan lawan berbicara
d.    Mengahargai dan menghoormati lawan berbicara dengan baik
e.    Menanggapi setiap reaksi, saran, usul, dari lawan berbicara Prinsip Berbicara Efektif
Prinsip-prinsip berbicara yang perlu dipelajari, yakni :
Berbicara efektif prinsipnya adalah berbicara seperlunya, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.Agar dapat berbicara dengan efektif kita perlu mengetahui prinsip-prinsipnya, diantaranya:
a.    Memberi kesempatan berbicara kepada lawan bicara.
b.    Menatap bergantian secara sopan
c.    Berbicara secara jelas, mengerti dan jangan berbisik
d.    Menghayati pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan.


B.    Konsep Komunikasi Efektif


Komunikasi dikatakan efektif bila dalam suatu proses komunikasi itu, pesan yang disamapikan seorang komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan, persis seperti yang dikehendaki oleh komunikator.
Ada beberapa indikator komunikasi efektif, ialah:
1)    Pemahaman, ialah kemampuan memahami secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator.
2)    Kesenangan, yakni penyampaian informasi ,dan berlangsung dalam suasana yang menyenangkan ke dua belah pihak.
3)    Pengaruh, seoarang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah sesuai dengan makna pesan itu.
4)    Hubungan, Komunikasi yang baik dapat meningkatkan kadar hubungan interpersonal.
5)    Tindakan, Kedua belah pihak yang berkomunikasi melakukan tindakan sesuai dengan pesan yang dikomunikasikan.


C.    Karakteristik Pendukung Komunikasi Efektif
1.    Komunikator.
 Komunikator memegang peran yang sangat penting untuk tercapinya komunikasi efektif.

Komunikator yang efektif
:a)    Kredibilitas, Kewibawaan seorang komunikator dihadapan komunikan. Pemimpin itu harus tegas, maka akan dihormati segala keputusan dan tindakannya.
b)    Daya Tarik, Penerima melihat komunikator sebagai seorang yang disenangi dalam bentuk peranan yang memuaskan.
c)    Kekuasaan, seorang komunikator yang memiliki kekuasaan relatif  lebih mudah mempengaruhi bawahannya.
d)    Kemampuan Intelektual, Tingkat kecakapan, kcerdasan dan keahlian seorang komunikator.
e)    Integritas dab keterpaduan
f)    Kepercayaan
g)    Kepekaan sosial, Kemampuan komunikator untuk memahami situasi di lingkungan perkantoran.

2.    Pesan
Penyampaian pesan atau informasi perlu dirancang secara cermat sesuai dengan karakteristik komunikan maupun keadaan dilingkungan sosial yang bersangkutan.
a.    Pesan satu sisi (one sided)
Pesan satu sisi ialah suatu cara berkomunikasi dimana komunikan hanya menyampaikan pesan-pesan yang mendukung tujuan komunikasi saja.

Pesan satu sisi ini cederung efektif komunikan umunya bersikap bersahabat terhadap komunikan, tingkat pendidikan komunikator relatif rendah, menyajian pesan dilakukan secara konsisten
.
b.    Pesan dua sisi ( two sided)
Komunikan memiliki latar pendidikan yang lebih tinggi, Disampaikan secara eksplisit/tersurat atau implisi(tersirat), tidak multi  interprestasi, disampaikan secara jelas dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi, Lamabang-lambang yang digunakan harus dipahami oleh kedua bleha pihak.
3.    Faktor Penhambat Komunikasi

a)    Hambatan Sosiologi
Hambatan ini lebih nampak pada pelaksaan komunikasi formal di perkantoran karena adanya perbedaan kedudukan dan jabatan.

b)    Hambatan Psikologis
Yakni hambatan berkomunikasi yang disebabakan oleh situasi psikologis yang tidak mendukung. Misal berkomunikasi dengan orang yang sedang marah.

c)    Hambatan Semantis
Ialah  hambatan komunikasi yang disebabkan oleh latar belakang bahasa yang berbeda, contohnya bahasa Indonesia “ jangan” (laranagan) sedang di jawa jangan adalah sayur.

d)    Hambatan Mekanis
Sering terjadi di perkantoran yang menggunakana media, seperti tulisan yang tidak terbaca pada surat, signal yang hilang.
e)    Hambatan ekologis
Disebaban oleh gangguan yang terjadi di lingkungan ketika proses komunikasi sedang berlangsung. Misal hujan deras, lalu lintas yang bising, mesin pabrik yang menderu.

STANDAR KOMPETENSI    :   Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
KOMPETENSI DASAR    :   Mengidentifikasi proses komunikasi
MATERI PEMBEAJARAN  

TEKNIK BERBICARA



A.     Teknik berbicara dan bertaya efektif
Untuk dapat melaksanakan berbicara secara aktif dan efektif, kita memerlukan prinsip-prinsip teknik berbicara. Yang dimaksud dengan efektif itu adalah berbicara secara menarik dan jelas sehingga dapat dimengerti dan mencapai tujuan yang diharapkan di dalam berkomunikasi.
Teknik berbicara di dalam komunikasi secara aktif dan efektif, sebagai berikut:
a.    Memiliki pokok persoalan untuk dibicarakan
b.    Berbicara diiringi dengan bantuan gerak gerik
c.    Menyesuaikan situasi dengan lawan berbicara
d.    Mengahargai dan menghoormati lawan berbicara dengan baik
e.    Menanggapi setiap reaksi, saran, usul, dari lawan berbicara Prinsip Berbicara Efektif
Prinsip-prinsip berbicara yang perlu dipelajari, yakni :
Berbicara efektif prinsipnya adalah berbicara seperlunya, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.Agar dapat berbicara dengan efektif kita perlu mengetahui prinsip-prinsipnya, diantaranya:
a.    Memberi kesempatan berbicara kepada lawan bicara.
b.    Menatap bergantian secara sopan
c.    Berbicara secara jelas, mengerti dan jangan berbisik
d.    Menghayati pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan.


B.    Konsep Komunikasi Efektif

Komunikasi dikatakan efektif bila dalam suatu proses komunikasi itu, pesan yang disamapikan seorang komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan, persis seperti yang dikehendaki oleh komunikator.

Ada beberapa indikator komunikasi efektif, ialah:
1)    Pemahaman, ialah kemampuan memahami secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator.
2)    Kesenangan, yakni penyampaian informasi ,dan berlangsung dalam suasana yang menyenangkan ke dua belah pihak.
3)    Pengaruh, seoarang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah sesuai dengan makna pesan itu.
4)    Hubungan, Komunikasi yang baik dapat meningkatkan kadar hubungan interpersonal.
5)    Tindakan, Kedua belah pihak yang berkomunikasi melakukan tindakan sesuai dengan pesan yang dikomunikasikan.


C.    Karakteristik Pendukung Komunikasi Efektif
1.    Komunikator.
 Komunikator memegang peran yang sangat penting untuk tercapinya komunikasi efektif.

Komunikator yang efektif:
a)    Kredibilitas, Kewibawaan seorang komunikator dihadapan komunikan. Pemimpin itu harus tegas, maka akan dihormati segala keputusan dan tindakannya.
b)    Daya Tarik, Penerima melihat komunikator sebagai seorang yang disenangi dalam bentuk peranan yang memuaskan.
c)    Kekuasaan, seorang komunikator yang memiliki kekuasaan relatif  lebih mudah mempengaruhi bawahannya.
d)    Kemampuan Intelektual, Tingkat kecakapan, kcerdasan dan keahlian seorang komunikator.
e)    Integritas dab keterpaduan
f)    Kepercayaan
g)    Kepekaan sosial, Kemampuan komunikator untuk memahami situasi di lingkungan perkantoran.

2.    Pesan
Penyampaian pesan atau informasi perlu dirancang secara cermat sesuai dengan karakteristik komunikan maupun keadaan dilingkungan sosial yang bersangkutan.

a.    Pesan satu sisi (one sided)
Pesan satu sisi ialah suatu cara berkomunikasi dimana komunikan hanya menyampaikan pesan-pesan yang mendukung tujuan komunikasi saja.
Pesan satu sisi ini cederung efektif komunikan umunya bersikap bersahabat terhadap komunikan, tingkat pendidikan komunikator relatif rendah, menyajian pesan dilakukan secara konsisten.

b.    Pesan dua sisi ( two sided)
Komunikan memiliki latar pendidikan yang lebih tinggi, Disampaikan secara eksplisit/tersurat atau implisi(tersirat), tidak multi  interprestasi, disampaikan secara jelas dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi, Lamabang-lambang yang digunakan harus dipahami oleh kedua bleha pihak.

3.    Faktor Penhambat Komunikasi

a)    Hambatan Sosiologi
Hambatan ini lebih nampak pada pelaksaan komunikasi formal di perkantoran karena adanya perbedaan kedudukan dan jabatan.

b)    Hambatan Psikologis
Yakni hambatan berkomunikasi yang disebabakan oleh situasi psikologis yang tidak mendukung. Misal berkomunikasi dengan orang yang sedang marah.

c)    Hambatan Semantis
Ialah  hambatan komunikasi yang disebabkan oleh latar belakang bahasa yang berbeda, contohnya bahasa Indonesia “ jangan”(laranagan) sedang di jawa jangan adalah sayur.

d)    Hambatan Mekanis
Sering terjadi di perkantoran yang menggunakana media, seperti tulisan yang tidak terbaca pada surat, signal yang hilang.

e)    Hambatan ekologis
Disebaban oleh gangguan yang terjadi di lingkungan ketika proses komunikasi sedang berlangsung. Misal hujan deras, lalu lintas yang bising, mesin pabrik yang menderu.
Untuk melihat PPT
Download di sisni

Senin, 21 April 2014

STANDAR KOMPETENSI  :   Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
KOMPETENSI DASAR       :   Mengidentifikasi proses komunikasi
MATERI PEMBEAJARAN  
Lambang Komunikasi

A.    Pengertian Lambang Komunikasi

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, lambang adalah sesuatu seperti tanda (lukisan, perkataan, lencana dan sebagainya) yang menyatakan sesuatu hal atau mengandung maksud tertentu.
Menurut Ensiklopedia Indonesia lambang adalah suatu tanda atas dasar kesepakatan atau persetujuan bersama (meliputi juga semboyan dan kata-kata sandi) serta berbagai tanda umumnya.
Lambang-lambang bahasa, baik lisan maupun tulisan disebut lambang verbal. Sedangkan lambang-lambang lainnya yang bukan bahasa disebut lambang non verbal.
Lambang Komunikasi adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan sesuatu hal atau mengandung maksud tertentu. Lambang merupakan tanda-tanda yang dipakai untuk menyampaikan pesan di dalam komunikasi.

B.     Fungsi Lambang-lambang dalam Proses Komunikasi
a.       Lambang adalah alat untuk mempergaruhi komunikan
b.      Lambang adalah alat untuk menjadikan seseorang menjadi paham akan pesan yang disampaikan.
c.       Lambang adalah alat untuk menjadikan pengertian terhadap pesan-pesan yang disampaikan .
d.      Lambang adalah alat untuk penghubung komunikator dengan komunikan.
e.       Lambang adalah alat untuk mencapai suatu tujuan komunikasi.





C.     Jenis-jenis lambang yang diperlukan dan dipergunakan di dalam proses komunikasi
a.       Lambang Gerak
Lambang gerak adalah lambang yang menggunakan gerakan anggota badan, misalnya muka merah itu tandanya malu atau marah, menggelengkan kepala itu tandanya tidak setuju, mengangkat telunjuk tangan yang didekatkan dengan mulut tandanya jangan ribut dan sebagainya.
b.      Lambang Suara
Lambang Suara adalah lambang yang menggunakan pendengaran (telinga) misalnya mendengarkan radio, Mendegarkan musik, berteriak, menangis dan sebagainya.
c.       Lambang Warna
Lambang warna adalah lambang yang menggunakan warna-warna, misalnya lampu merah di dalam lalu lintas adalah merupakan tanda berhenti bagi semua kendaraan, dan warna hijau tandanya semua kendaraan boleh berjalan.
d.      Lambang Gambar
Lambang gambar adalah lambang yang menggunakan gambar-gambar, misalnya iklan disurat kabar atau ditelevisi menggunakan gambar yang menarik , gambar lalu lintas menggunakan gambar-gambar yang mempunyai arti tertentu.
e.       Lambang Bahasa
Lambang bahasa adalah lambang yang menggunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Bahasa lisan adalah bahasa yang dilisankan, diucapkan atau dibunyikan, contohnya terdengar nada lagu, irama. Sendangkan lambang tertulis adalah lambang yang ditulis.
f.       Lambang Angka
 Lambang angka adalah lambang yang menggunakan angka angka, misalnya alat-alat menghitung , mistar, meteran, kode-kode telepon dan sebagainya.


Lambang dalam komunikasi selalu memegang peranan yang sangat penting, sehingga manusia berkat kemampuan akalnya, pengetahuannya mampu menciptakan lambang-lambang yang dipergunakan dalam berkomunikasi.
Franklin Fearing, memberi ciri lambang komunikasi menjadi tiga karakteristik, yaitu:
a)      Lambang dibuat oleh manusia
b)      Lambang mempunyai nilai komunikasi, hanya apabila sebelum kegiatan komunikasi diadakan, komunikator dan komunikan telah “mengerti” arti lambang yang dipakai.
c)      Lambang dipergunakan dengan maksud untuk mengadakan suatu situasi baru, di anggap (diharapkan) bahwa komunikator maupun komunikan akan mempunyai kepentingan bersama.

Kesimpulan dari Franklin Frearing adalah memberikan penegasan, bahwa penggunaan lambang akan efektif apabila pihak pelaku komunikasi mempergunakan lambang-lambang yang saling dipahami satu sama lainnya. Lambang-lambang itu hanya merupakan alat-alat untuk mencapai tujuan tertentu didalam berkomunikasi.